Sebuah Kereta yang Datang Dinihari Dari Timur

S. Arimba

Sebuah Kereta yang Datang Dinihari Dari Timur


Pada rel kedua kereta itu tiba, cahaya menyilau mata dari tiga sorot loko utama, aku masih bertanya seperti itukah kematian akan tiba. Terompet menyeru, deru menyerbu, tiada yang terusik kecuali beberapa orang sekitar, tiada yang istimewa, seperti sudah biasa, cepat, lambat, semua orang menemunya.

Setelah henti sejenak kereta itu kembali melaju, seorang ibu setengah baya termangu disebalik kaca, barangkali memikirkan anak-anak yang mulai beranjak dewasa dan butuh lebih banyak biaya. Matahari kenyataan akan segera bersinar dan lekas membakar, tapi nasib hanya serupa dadu, bergulir tak tentu.

Bunyi bel dari pengeras suara tua menghantar ekor kereta meliuk lalu menghilang dari ujung pandang, tapi kereta baru telah muncul pula. Orang-orang yang turun bergegas menuju pintu, seperti tergesa sebab ada yang memburunya. Aku masih diam, masih menunggu di peron itu.

2014





Komentar

Postingan Populer