INTERNATIONAL SEMINAR AND NETWORKING
Bertempat di Ruang Multimedia Fakultas
Ilmu Budaya - UGM, pada tanggal 15-17
November 2013, Prodi S-2 Ilmu Sastra FIB
UGM mengadakan Seminar Internasional dan Pembentukan Jaringan Ahli Sastra Asia
Tenggara dengan tema Recent Issues Concerning Literature and
Literary Studies in Southeast Asia. Acara ini akan diselenggarakan dengan
mengundang para ahli sastra di Asia Tenggara. Ada dua agenda penting dalam event ini yaitu seminar internasional
pada tanggal 15-16 November 2013 dan Pembentukan ASALS (Association of
Southeast Asia Literary Scholars) pada tanggal 16 November 2013.
Acara seminar ini akan dihadiri
oleh ahli sastra perwakilan dari beberapa negara di Asia Tenggara, yakni: Dr.
Ida Rochani Adi (Indonesia), Prof. Dr Muhammad Haji Salleh (Malaysia), dan Dr.
Hope Sabanpan-Yu (Filipina). Mereka akan mempresentasikan gagasannya mengenai issue kekinian sastra di Asia Tenggara,
didampingi oleh para pemakalah yang telah terseleksi dalam call for papers yang telah diselenggarakan pada bulan Oktober lalu.
Para pemakalah tersebut diantaranya Cunong Nunuk Soraja, Alvi Puspita, Uman
Rejo, Christoper Allen Woodrich, Ahmad Fawaid, dll. Adapun tujuan seminar ini (1) pemetaan secara akademik
persoalan-persoalan kesusastraan dan ilmu sastra mutakhir yang ada di
masing-masing negara Asia Tenggara dan (2) pertukaran pikiran bagi pembentukan
organisasi para ahli sastra di Asia Tenggara.
Ketua panitia Seminar
Internasional dan Pembentukan Jaringan ini, Dr. Ida Rochani Adi, S.U., berpendapat
UGM sudah waktunya mengambil peran sekaligus inisiatif dalam mendirikan
asosiasi ahli sastra. Asosiasi ini penting keberadaannya, dengan
mempertimbangkan beberapa hal; pertama, belum
ada wadah atau asosiasi yang menaungi ahli-ahli sastra di Asia Tenggara, kedua, kebutuhan suatu asosiasi untuk
membahas hal-hal akademis sastra yang berskala internasional di Asia Tenggara, ketiga, menjadi sarana agar ahli-ahli
sastra Asia Tenggara mampu tampil dan berkecimpung di antara ahli sastra dunia
(global).
ASALS
sebagai wadah diskusi antarnegara, diharapkan mampu menjembatani arus keilmuan
kesastraan antarnegara di Asia Tenggara mengingat
perkembangan pemikiran, teori, dan metodologi ilmu sastra di seluruh dunia
sekarang ini berkembang dengan sangat pesat. Oleh karenanya, pengembangan ilmu sastra
di Asia Tenggara membutuhkan pengelolaan secara khusus agar
dapat terjaga dinamikanya.
Perkembangan ilmu sastra akhir-akhir ini sudah memperlihatkan kebangkitan dunia
ketiga dengan munculnya ahli-ahli sastra dunia yang berasal dari India dan
Timur Tengah. Sayangnya, hingga sekarang para ahli sastra dari Asia Tenggara
belum ada yang mencapai reputasi mendunia sebagai hasil dari baik intensitas kajian
keilmuannya, maupun dari refleksi teoretik dan metodologisnya atas pengalaman
lapangan penelitian sastra di Asia Tenggara yang terkenal sangat kaya dan
bervariasi.
Komentar
Posting Komentar